Tugas
1
Ekonomi
Teknik
NAMA
: ADITYA RAMADHAN
NPM
: 10414321
KELAS
: 3IB05
TEKNIK
ELEKTRO
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
1. Ruang
Lingkup Ekonomi Teknik
A. Ruang
Lingkup ekonomi teknik
Pengertian ekonomi teknik adalah Disiplin
ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik yang terdiri dari
evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-manfaat usulan proyek teknik. Ekonomi
Teknik (Engineering Economics) mencakup prinsip-prinsip dan berbagai teknis
matematis untuk pengambilan keputusan ekonomis. Dengan teknik-teknik ini, suatu
pendekatan yang rasional untuk mengevaluasi aspek-aspek ekonomis dari
alternatif-alternatif yang berbeda dapat dikembangkan. Secara kasar dapat
disebutkan bahwa penggunaan terbesar ekonomi teknik adalah evaluasi beberapa
alternatif untuk menetukan suatu aktivitas atau investasi paling sedikit
memberikan kerugian (Least Costly) atau yang memberikan keuntungan paling
banyak (Most Profitable). Studi ekonomi teknik membantu dalam mengambil
keputusan optimal untuk menjamin penggunaan dana (uang) dengan efisien. Studi
ekonomi teknik harus diadakan sebelum setiap uang akan diinvestasikan/dibelanjakan
atau sebelum komitmen-komitemen diadakan. Studi ekonomi teknik dimulai dari
sekarang (now). Kesimpulan-kesimpulannya bergantung pada prediksi kejadian
(event) yang akan datang. Studi-studi ekonomi teknik membutuhkan waktu untuk
perhitungan-perhitungan yang cermat. Meskipun studi-studi sistematis ini bukan
suatu instrumen kecermatan/keseksamaan (precission), melibatkan banyak faktor,
perlu berdasarkan estimasi biaya-biaya dan pendapatan-pendapatan yang akan
menjadi sasaran kesalahan (error), kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang
benar dalam membandingkan alternatif-alternatif peralatan akan jauh lebih besar
dengan estimasi-estimasi rinci daripada keputusan-keputusan yang akan diambil
atas dasar pengalaman atau intuisi seseorang. Bisnis yang sehat akan
mendasarkan pada keputusan-keputusan yang sudah diperhitungkan dengan cermat.
Oleh sebab itu, untuk keputusan-keputusan manajemen, faktor pengalaman dan
pertimbangan saja ada.
Tugas-tugas Ekonomi Teknik :
Menyeimbangkan berbagai tukar rugi diantara tips-tips biaya dan kinerjanya.
B. Prinsip
prisip ekonomi teknik
1.
Membuat alternatif (keputusan) : Pemilihan keputusan diantara
alternatif-alternatif perlu didentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk
analisis-analisis selanjutnya.
2.
Fokuskan pada perbedaan-perbedaan : Jika semua alternatif yang layak tepat
sama, maka tidak ada dasar atau perlunya perbandingan.
3.
Gunakan sudut pandng yang konsisten : Hasil-hasil yang prospektif dari
alternatif-alternatif harus dikembangkan secara konsisten dari sudut pandang
yang telah didefinisikan.
4.
Gunakan satu ukuran umum : Dengan menggunakan satu pengukuran yang umum untuk
menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis
dan perbandingan alternatif yang di dapat.
5.
Pertimbangkan kriteria yang relevan : Pemilihan alternatif yang disukai
memerlukan penggunaan satu atau beberapa kriteria. Proses keputusan ini harus
mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan monetr yang dinyatakan
dalam satuan pengukuran lain.
6.
Membuat tugas suatu ketidakpastian : Ketidakpastian terkadang langsung
memproyeksikan atau memperkirakan hasil-hasil alternatif di masa datang dan
harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
7.
Tinjau kembali keputusan-keputusan anda : Perbaiki hasil keputusan terhadap
hasil dari suatu proses penyesuaian diri terhadap yang dapat dipraktekkan
secara luas, hasil yang diperkirakan semula dari alternatif terpilih secara
berturut-turut harus dibandingkan dengan hasil sebenarnya.
Analisa
ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan
sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya
berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa
diketahui secara pasti, merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian. Tahapan
analisis ekonomi teknik :
a. Definisikan masalah dan tujuannya
b. Mengumpulkan informasi yang relevan terkait
kasus yang sedang dipelajari
c. Memunculkan alternatif-alternatif
d. Evaluasi masing-masing alternative
e. Penentuan alternatif terbaik dengan
beberapa kriteria
f. Menerapkan hasilnya dan memantau kerjanya
2. Pengertian
Proposal Teknik Dan Hubungannya Dengan Ekonomi Teknik
PENGERTIAN PROPOSAL
Untuk mengetahui arti dari
proposal, berikut terdapat beberapa pengertian proposal dari beberapa pandangan
dari para ahli:
Hasnun Anwar (2004 : 73) proposal
adalah : rencana yang disusun utnuk kegiatan tertentu.
Jay (2006 : 1) proposal adalah alat
bantu manajemen standar agar menajemen dapat berfungsi secara efisien.
Pengertian Proposal Menurut KBBI
(2002) adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan
secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti sebelum
melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun
penelitian di perpustakaan (library research). Keterampilan menulis proposal
perlu dimiliki setiap insan berpendidikan agar mereka terbiasa berpikir
sistematis-logis sebagaimana di dalam langkah-langkah penulisan proposal.
Pengertian Proposal Dari sudut
pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan dari suatu usulan
sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan
penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya
dengan usulan.Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu ialah
suatu permintaan atau dapat juga dikatakan sebagai saran yang ditujukan kepada
seseorang, instansi, organisasi, suatu badan, atau suatu kelompok untuk
menjalankan atau melaksanakan suatu pekerjaan.
Proposal teknik – yaitu suatu
usulan maupun rancangan dari suatu aktifitas kegiatan atau penelitian yang
memerlukan dukungan dari individu ataupun kelompok, baik secara formal maupun
standar.
Tujuan Proposal adalah memperoleh
bantuan dana,memperoleh dukungan atau sponsor, dan memperoleh perizinan.
Unsur-unsur proposal yaitu, nama/ judul kegiatan, pendahuluan,tujuan, waktu dan
tempat, sasaran kegiatan, susunan panitia, anggaran, penutup, tanda tangan dan
nama terang. Sebuah proposal sangat penting untuk dipelajari karena proposal
merupakan suatu langkah untuk memulai sebuah proyek / kegiatan yang ingin
dilaksanakan oleh para engineering (teknik).
3. Pengertian Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan.
Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan
alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan,
ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan
tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang
akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Secara umum, pengertian pengambilan
keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :
1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa
pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria
tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
2. Claude S. Goerge, Jr :
Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer
berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan,
penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell :
Mereka mengatakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu
rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber
yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
4. P. Siagian : Pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah,
pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan
tindakan.
Pengambilan keputusan sebagai
kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki fungsi sebagai pangkal atau
permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah secara individual
dan secara kelompok baik secara institusional maupun secara organisasional. Di
samping itu, fungsi pengambilan keputusan merupakan sesuatu yang bersifat
futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang,
dimana efek atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
Terkait dengan fungsi tersebut,
maka tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan:
(1) tujuan yang bersifat tunggal.
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan
yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan,
tidak ada kaitannya dengan masalah lain dan
(2)
tujuan yang bersifat ganda. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat
ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu
masalah, artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau
lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif
Dengan demikian kita dapat
menyimpulkan delapan step rational decisionmaking proses guna mengambil
keputusan :
1. Mengenal Permasalahan
2. Definisikan Tujuan
3. Kumpulkan Data yang Relevan
4. Identifikasi alternative yang
memungkinkan (feasible)
5. Seleksi kriteria untuk
pertimbangan alternatif terbaik
6. Modelkan hubungan antara kriteria,
data dan alternatif
7. Prediksi hasil dari semua
alternatif
8. Pilih alternatif terbaik
4. Tahapan-Tahapan
dalam Pengambilan Keputusan, terutama dalam bidang Engineering
Sebelum mengambil keputusan ada
baiknya kita mempelajari prinsip dalam pengambilan keputusan diantaranya
• Gunakan suatu ukuran yang umum
(misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau
Rp)
• Perhitungkan hanya perbedaannya:
- Sederhanakan alternatif yang
dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya umum
- Sunk cost (biaya yang telah
lewat) dapat diabaikan
• Evaluasi keputusan yang dapat
dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
• Ambil sudut pandang sistem
(sektor swasta atau sektor publik)
• Gunakan perencanaan ke depan yang
umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama)
5. Analisis
pengambilan keputusan
Pengambilan
keputusan dikarenakan adanya masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Masalah-masalah itu dapat dibagi atas:
1.Simple
Problems, merupakan masalah yang solusinya tidak memerlukan terlalu banyak
pertimbangan dan analisis karena masalah itu bukanlah sesuatu yang penting.
2.
Intermediate Problems, merupakan masalah yang solusinya memerlukan pertimbangan
dan analisis pada suatu bidang tertentu.
3.
Complex Problems, merupakan masalah yang rumit yang solusinya memerlukan
pertimbangan dan analisis pada berbagai bidang ilmu.
Analisis
pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan
pertimbangan dan pengalaman manajemen. Analisis tersebut dilakukan jika masalah
tidak terlalu rumit dan pengambil keputusan memiliki pengalaman akan masalah
sejenis.
Analisis
kuantitatif lebih bersifat seni dibanding ilmu. Kemampuan melakukan analisis
kualitatif melekat pada diri pengambil keputusan dan biasanya meningkat seiring
bertambahnya pengalaman. Ketajaman dalam analisis pengambilan keputusan dapat
ditingkatkan dengan mempelajari dan memahami berbagai metode analisis
kuantitatif lebih dalam.
Secara
umum, masalah-masalah yang bisa dipecahkan dengan analisis kuantitatif harus
memiliki kriteria sebagai berikut:
1.Masalah
tersebut cukup rumit dan penting serta memiliki alas an yang kuat untuk
dianalisis dan dipecahkan.
2.
Tidak bisa dipecahkan secara langsung tanpa melakukan analisis kuantitatif dan
mempertimbangkan semua konsekuensi yang mungkin dapat terjadi.
3. Masalah tersebut memiliki aspek ekonomi yang
cukup penting dan pengambil keputusan menghendaki suatu analisis menyeluruh
sebelum mengambil keputusan.
Masalah-masalah
yang dapat dipecahkan dalam ekonomi teknik adalah masalah yang termasuk dalam
kategori intermediate problems. Dalam analisis ekonomi teknik, aspek ekonomi
merupakan komponen utama dalam pengambilan keputusan, meskipun mungkin saja
banyak terdapat aspek lain dalam masalah tersebut sebelumnya.
6. Proses
pengambilan keputusan
Untuk
melakukan pengambilan keputusan yang rasional, setidaknya harus tercakup
langkah-langkah berikut:
1.
Mengenali adanya suatu masalah
· Masalah harus dimengerti dengan baik
dinyatakan secara eksplisit.
· Kadang-kadang tidak disadari adanya
masalah.
John
Dewey seorang filsuf Amerika mengatakan “Suatu masalah yang didefinisikan
secara benar adalah masalah yang sebagian telah terselesaikan”. Itu berarti
hanya masalah yang telah dikenali dengan benarlah yang berpotensi untuk
diselesaikan, tanpa mengenali masalah dengan benar kita akan tersesat sehingga
solusi yang tepat tidak akan pernah tercapai. Masalah dapat dikenali oleh
berbagai pihak terkait, bisa oleh pemilik masalah sebagai pengambil keputusan,
pemecah masalah seperti insinyur atau manajer, atau oleh para operator yang
langsung berhubungan dengan hal-hal teknis.
Beberapa
masalah berikut cocok diselesaikan dengan analisis ekonomi teknis, identifikasi
yang mana saja?
Mana
yang lebih baik membeli mobil bermesin disel atau bermesin bensin?
Haruskah
mesin otomatis dibeli untuk menggantikan tiga orang pekerja manual saat ini?
Apakah
bijak menjadwalkan kelas subuh untuk menhindari kemacetan di pagi hari?
Apakah
lebih baik anda pindah jurusan ke Teknik Listrik?
Seseorang
yang akan anda nikahi bekerja dengan gaji yang rendah, sedangkan yang lain
adalah profesional bergaji tinggi, mana yang akan anda pilih?
·
2.
Mendefinisikan Tujuan
Karena
masalah, menyebabkan tidak tercapainya tujuan yg telah ditetapkan. Masalah
adalah situasi yang menghambat tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan.
Di perusahaan masalah utama akan terkait dengan tidak tercapainya profit, dan
masalah yang dihadapi para individu umumnya terkait dengan tidak tercapainya
kepuasan. Tujuan-tujuan yang bersifat umum diatas seringkali diuraikan menjadi
tujuan yang lebih sempit, spesifik, dan kuantitatif. Misalnya “perusahaan harus
membuat 1000 unit produk bulan ini” atau “saya harus melunasi cicilan rumah
tahun ini”adalah sasaran yang menggambarkan tujuan.
3.
Mengumpulkan data-data yang relevan
Keputusan
yang baik adalah keputusan yang dibuat dengan memanfaatkan informasi tepat yang
diperoleh dengan menyusun data yang akurat dan relevan. Di jaman informasi
seperti sekarang ini, jumlah data sangat melimpah namun sulit dirangkai menjadi
informasi yang berarti. Dalam mengembangkan informasi itu analis harus dapat
memilih data yang relevan dan menentukan apakah nilainya sesuai dengan biaya
yang dikeluarkan untuk memperolehnya. Dalam proses pengambilan keputusan,
menyusun data yang relevan adalah salah satu bagian yang paling sulit.
4.
Mengidentifikasi alternatif-alternatif yang dapat dipilih.
.
Harus
diyakini bahwa setiap masalah memiliki lebih dari satu alternatif solusi,
yakini juga bahwa jika hanya terdapat satu-satunya solusi maka itu tidak bisa disebut masalah. Dari sekian
banyak cara penyelesaian masalah, hanya ada sebagian alternatif yang layak
dipertimbangkan sebagai solusi potensial, namun demikian perlu kehati-hatian
untuk tidak menentukan alternatif terbaik pada tahap ini, jika itu terjadi maka
solusi yang didapatkan mungkin bukan yang terbaik. Untuk memilih alternatif
yang layak dapat dilakukan melalui proses urun rembuk (brainstorming), kemudian
dibuat daftar alternatif yang layak dan yang tidak layak beserta dengan
alasan-alasannya. Ada beberapa alternatif yang dengan mudah dieliminasi dengan
alasan yang jelas seperti ketiadaan material, keterbatasan teknologi, dan
keterbatasan waktu.
5.
Memilih kriteria untuk menentukan alternatif terbaik
Alternatif
terbaik dipilih dengan menilai berdasarkan kriteria tertentu, kata terbaik
menunjukan bahwa penilaian pada dasarnya bisa bersifat kualitatif meliputi
spektrum paling buruk – buruk – cukup – baik – lebih baik – paling baik, dengan
demikian baik buruknya suatu alternatif akan bersifat relatif. Bayangkan jika
seorang dinyatakan bersalah oleh hakim dan diberikan alternatif untuk membayar
denda satu juta rupiah atau kurungan tiga hari, secara multak tidak ada pilihan
yang menarik tapi berdasarkan nilai relatif setiap orang dapat memutuskan mana
pilihan yang lebih tidak menarik, pada kasus ini berlaku adagium “make the best
of a bad situation” – memilih yang terbaik dari yang terburuk.
Untuk
menilai suatu alternatif dapat dilakukan dengan cara yang berbeda, misalnya:
·
Menghasilkan paling sedikit kerusakan ekologi
·
Memperbaiki distribusi kekayaan penduduk
·
Menggunakan uang secara efisiensi ekonomis
·
Minimasi pengeluaran uang
·
Minimasi waktu pencapaian tujuan
· Minimasi pengangguran
6.
Membangun hubungan antara tujuan, alternatif,data, dan kriteria yang dipilih
untuk dijadikan sebuah model.
Pada
tahap ini semua elemen yang telah diidentifikasi (yaitu tujuan, data dan
informasi, alternatif potensial, dan kriteria) digabungkan. Hubungan dari
elemen-elemen itu direpresentasikan menjadi model matematika yang menunjukan
hubungan antara variabel.
7.
Memperkirakan akibat-akibat yang muncul dari setiap alternatif.
Model
yang dibangun tersebut digunakan untuk memprediksi keluaran (outcome) dari
setiap alternatif, perlu diingat bahwa setiap alternatif itu bisa menghasilkan
keluaran yang beragam, misalnya keluaran untuk alternatif mobil yang akan
digunakan untuk mengirimkan barang bisa berupa jumlah bahan bakar, tingkat
polutan, kapasitas angkut, atau kecepatan mobil. Tapi guna menghindari
komplikasi yang tidak perlu maka pengambiilan keputusan diasumsikan menggunakan
keluaran tunggal, dan keluaran-keluaran lain diabaikan.
8. Pemilihan
alternatif terbaik untuk mencapai tujuan.
· Akibat yang ditimbulkan harus
dipertimbangkan.
· Memilih yang sesuai dengan kriteria.
Memilih
alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan, pengambilan keputusan
ini harus dilakukan secara hati-hati dan diyakini bahwa solusi terbaik untuk
masalah itu telah ditemukan.
7. Proses
pemecahan masalah
Beberapa bentuk pengambilan keputusan teknik
berhubungan dengan masalah alternatif desain, metode, atau material. Masalah
itu bisa berupa masalah jangka pendek, yang biaya dan benefitnya muncul dalam
satu periode atau atau dam jangka waktu yang lebih panjang.
Contoh masalah dan pemecahannya
Suatu alat listrik dengan biaya material 50 per
unit dan biaya tenaga kerja 15 per unit.
Untuk itu dibutuhkan investasi peralatan senilai 500.000. Order diperoleh
sebanyak 3 juta unit. Setelah mencapai setengah jumlah order, ada sebuah metode
manufaktur baru yang dapat mengurangi biaya material sehingga menjadi 34 sen
per unit dan biaya tenaga kerja menjadi 10 per unit, namun dibutuhkan tambahan peralatan
senilai $100.000. Jika semua biaya peralatan habis selama proses produksi, dan
terdapat biaya lain senilai 250% biaya tenaga kerja, pilihan nya adalah melanjutkan dengan komponen
yang lama dengan resiko komponen tersebut tidak bertahan lama atau membeli
komponen baru yang biayanya sedikit lebih mahal namun bisa bertahan cukup lama.
Alternatif A: melanjutkan bertahan dengan
komponen lama
Biaya material 1.500.000 unit * 0,5 = 750.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.15 = 225.000
Biaya lain
2.5 * biaya TK =
562.500
Biaya Total = 1.537.500
Alternatif B: melanjutkan dengan
membeli/menambah komponen baru
Biaya peralatan = 100.000
Biaya material 1.500.000 unit * 0,34 = 510.000
Biaya TK 1.500.000 unit * 0.10 =
150.000
Biaya lain 2.5 * biaya TK = 375.000
Biaya Total = 1.135.000
Maka
yang dipilih adalah melanjutkan dengan penambahan alat. Alternatif B
Referensi: