MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
NAMA :
ADITYA RAMADHAN
NPM
: 10414321
KELAS : 1IB06
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ilmu budaya dasar tentang keindahan,
penderitaan dan siksaan ini, semoga makalah yang sederhana ini bisa Berguna bagi para pembaca sekalian meskipun banyak
kekurangan yang terdapat di dalam nya karna pengalaman yang kurang dari kami.
Saya berharap jika ada kritik atau saran tolong di sampaikan agar semua pembaca
dapat menyerap materi makalah kami.
Bekasi, 28
Mei 2015
I.PENGERTIAN
KEADILAN
Pengertian keadilan menurut Aristoteles yang
mengatakan bahwa keadilan adalah tindakan yang terletak diantara memberikan
terlalu banyak dan sedikit yang dapat diartikan memberikan sesuatu kepada
setiap orang sesuai dengan apa yang menjadi haknya.
Pengertian keadilan menurut Frans
Magnis Suseno yang mengatakan pendapatnya tentang pengertian keadilan
adalah keadaan antarmanusia yang diperlakukan dengan sama sesuai dengan hak dan
kewajibannya masing-masing.
Pengertian keadilan menurut Notonegoro yang
berpendapat bahwa keadilan adalah suatu keadaan dikatakan adil jika sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Pengertian keadilan menurut Thomas
Hubbes yang mengatakan bahwa pengertian keadilan adalah sesuatu
perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan pada perjanjian yang telah
disepakati.
Pengertian keadilan menurut Plato yang
menyatakan bahwa pengertian keadilan adalah diluar kemampuan manusia biasa
dimana keadilan hanya dapat ada di dalam hukum dan perundang-undangan yang
dibuat oleh para ahli yang khususnya memikirkan hal itu.
Pengertian keadilan menurut W.J.S
Poerwadarminto yang mengatakan bahwa pengertian keadilan adalah tidak
berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang.
Pengertian keadilan menurut
Imam Al-Khasim adalah mengambil hak dari orang yang wajib
memberikannya dan memberikannya kepada orang yang berhak menerimanya.
Macam-macam
Keadilan Secara Umum adalah sebagai berikut.
- Keadilan Komunikatif (Iustitia
Communicativa) : Pengertian
keadilan komunikatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing
orang terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan hak seseorang
pada suatu objek tertentu. Contoh keadilan komunikatif adalah Iwan membeli
tas andri yang harganya 100 ribu maka iwan membayar 100 ribu juga seperti
yang telah disepakati.
- Keadilan Distributif (Iustitia
Distributiva) : Pengertian
keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing
terhadap apa yang menjadi hak pada suatu subjek hak yaitu individu.
Keadilan distributif adalah keadilan yang menilai dari proporsionalitas
atau kesebandingan berdasarkan jasa, kebutuhan, dan kecakapan. Contoh
keadilan distributif adalah karyawan yang telah bekerja selama 30 tahun,
maka ia pantas mendapatkan kenaikan jabatan atau pangkat.
- Keadilan Legal (Iustitia
Legalis) : Pengertian
keadilan legal adalah keadilan menurut undang-undang dimana objeknya
adalah masyarakat yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama atau banum
commune. Contoh keadilan legal adalah Semua pengendara wajib
menaati rambu-rambu lalu lintas.
- Keadilan Vindikatif (Iustitia
Vindicativa) : Pengertian
keadilan vindikatif adalah keadilan yang memberikan hukuman atau denda
sesuai dengan pelanggaran atau kejatahannya. Contoh keadilan vindikatif
adalah pengedar narkoba pantas dihukum dengan seberat-beratnya.
- Keadilan Kreatif (Iustitia
Creativa) : Pengertian
keadilan kreatif adalah keadilan yang memberikan masing-masing orang
berdasarkan bagiannya yang berupa kebebasan untuk menciptakan kreativitas
yang dimilikinya pada berbagai bidang kehidupan. Contoh keadilan kreatif
adalah penyair diberikan kebebasan dalam menulis, bersyair tanpa
interfensi atau tekanan apapun.
Keadilan
Protektif (Iustitia Protektiva) : Pengertian keadilan
protektif adalah keadilan dengan memberikan penjagaan atau perlindungan kepada
pribadi-pribadi dari tindak sewenang-wenang oleh pihak lain. Contoh keadilan
protektif adalah Polisi wajib menjaga masyarakat dari para penjahat.
II. MAKNA PANCASILA DARI SILA KE-1 SAMPAI SIA KE-5
Makna
Sila Ketuhanan yang Maha Esa:
1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.
4. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
5. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing.
1. Mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan yang Maha Esa
2. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
3. Tidak memaksa warga negara untuk beragama.
4. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama.
5. Bertoleransi dalam beragama, dalam hal ini toleransi ditekankan dalam beribadah menurut agamanya masing-masing.
6.
Negara memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warga negara
dan mediator ketika terjadi konflik agama.
Makna
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab:
1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
1. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan
2. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
3. Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
Makna
Sila Persatuan Indonesia:
1. Nasionalisme.
2. Cinta bangsa dan tanah air.
3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
1. Nasionalisme.
2. Cinta bangsa dan tanah air.
3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia.
4. Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit.
5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan.
Makna
Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan:
1. Hakikat sila ini adalah demokrasi.
2. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama.
3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
1. Hakikat sila ini adalah demokrasi.
2. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama.
3. Dalam melaksanakan keputusan diperlukan kejujuran bersama.
Makna
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia:
1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
1. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
2. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
3. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.
III. KEJUJURAN, KECURANGAN,
PEMBALASAN & PEMULIHAN NAMA BAIK
Kejujuran
Jujur adalah sikap
atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu degan sesungguhnya dan apa
adanya, tidak di tambahi ataupun tidak dikurangi. Sifat jujur ini harus
dimiliki oleh setiap manusia, karena sifat dan sikap ini merupakan prinsip
dasar dari cerminan akhlak seseorang. Jujur juga dapat menjadi cerminan dari
kepribadian seseorang. Ketika kita melakukan kesalahan kita mengaku kalau kita
yang salah itu merupakan contoh dari kejujuran.
Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau
tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang
atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya
atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud
memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan
orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan
tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang
bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang
melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya,
ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek
teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka
segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan
tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki,
maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah
kecurangan. Contoh kecurangan adalah ketika kita sedang lomba balap
karung dengan cara meloncat tetapi orang yang curang tersebut jalan.
Pembalasan
Pembalasan
adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah
laku yang seimbang.
Dalam
Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan.
Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari
perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat
mendapatkan pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh
kecurigaan, menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya,
manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus
mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia bermuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain. Oleh karena itu
manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha
mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu
adalah pembalasan.
Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik
adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar
namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga
disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau
boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau
perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain
cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi
orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya
pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa
apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan
ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta
maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku
yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan
kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa
pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan
budi luhur selalu dipupuk.
IV. PANDANGAN HIDUP DAN MACAM – MACAM PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu
bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu
dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Macam- macam pandangan hidup:
§ Pandangan
hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
§ Pandangan
hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada Negara tersebut.
§ Pandangan
hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
pandangan
hidup muslim
Pandangan hidup Islam dicanangkan oleh
Nabi di Makkah melalui penyampaian wahyu Allah dengan cara-cara yang khas.
Setiap kali Nabi menerima wahyu yang berupa ayat-ayat al-Qur’an,
beliau menjelaskan dan menyebarkannya
kemasyarakat. Cara-cara seperti ini tidak sama dengan cara-cara yang ada pada
scientific worldview,dan oleh sebab itu Prof.Alparslan menamakan worldview
Islam sebaai ‘quasi-scientific worldview’. Penjelasan lebih detail tentang
pandangan hidup Islam akan dilakukan kemudian.
Proses pembentukan pandangan hidup melalui penyebaran ilmu pengetahuan diatas akan lebih jelas lagi jika kita lihat dari proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan bagian dari struktur pandangan hidup itu serta fungsi didalamnya. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pandangan hidup dibentuk oleh jaringan berfikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling berhubugan (architectonic whole).
Namun, ia tidak merepresentasikan suatu totalitas konsep dalam pikiran kita. Ketika akal seseorang menerima pengetahuan terjadi proses seleksi yang alami, dimana pengetahuan tertentu diterima dan pengetahuan yang lain ditolak. Pengetahuan yang diterima oleh akal kita akan menjadi bagian dari struktur worldview yang dimilikinya.
Meskipun pengetahuan yang diterima oleh akal manusia itu bersifat acak, namun ia akan terstruktur dengan sendirinya dalam pikiran manusia. Dari konsep-konsep yang ada dalam diri manusia maka kita dapat menyusun kedalam beberapa struktur konsep. Professor Alparslan mengkategorikan struktur pandangan hidup menjadi lima:
1) Struktur tentang kehidupan,
2) Struktur tentang dunia,
3) Struktur tentang manusia,
4) Struktur tentang nilai dan
5) strutktur tentang pengetahuan.
Proses terbentuknya struktur konsep dalam worldview ini bermula dari struktur tentang kehidupan, yang didalamnya termasuk cara-cara manusia menjalani kegiatan kehidupan sehari-hari, sikap-sikap individual dan sosialnya, dan sebagainya. Struktur tentang dunia adalah konsepsi tentang dunia dimana manusia hidup. Struktur tentang ilmu pengetahuan adalah merupakan pengembangan dari struktur dunia (dalam transparent worldview).
Gabungan dari struktur kehidupan, dunia dan pengetahuan ini melahirkan struktur nilai, dimana konsep-konsep tentang moralitas berkembang. Setelah keempat struktur itu terbentuk dalam pandangan hidup seseorang secara transparent, maka struktur tentang manusia akan terbentuk secara otomatis.
Meskipun proses akumulasi kelima struktur diatas dalam pikiran seseorang tidak selalu berurutan seperti yang disebut diatas, tapi yang penting kelima struktur itu pada akhirnya menjadi suatu kesatuan konsepsi dan berfungsi tidak saja sebagai kerangka umum (general scheme) dalam memahami segala sesuatu termasuk diri kita sendiri, tapi juga mendominasi cara berfikir kita. Disini dalam konteks lahirnya ilmu pengetahuan di masyarakat, struktur ilmu pengetahuan merupakan asas utama dalam memahami segala sesuatu. Ini berarti bahwa teori atau konsep apapun yang dihasilkan oleh seseorang dengan pandangan hidup tertentu akan merupakan refleksi dari struktur-struktur diatas.
Proses pembentukan pandangan hidup melalui penyebaran ilmu pengetahuan diatas akan lebih jelas lagi jika kita lihat dari proses pembentukan elemen-elemen pokok yang merupakan bagian dari struktur pandangan hidup itu serta fungsi didalamnya. Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pandangan hidup dibentuk oleh jaringan berfikir (mental network) yang berupa keseluruhan yang saling berhubugan (architectonic whole).
Namun, ia tidak merepresentasikan suatu totalitas konsep dalam pikiran kita. Ketika akal seseorang menerima pengetahuan terjadi proses seleksi yang alami, dimana pengetahuan tertentu diterima dan pengetahuan yang lain ditolak. Pengetahuan yang diterima oleh akal kita akan menjadi bagian dari struktur worldview yang dimilikinya.
Meskipun pengetahuan yang diterima oleh akal manusia itu bersifat acak, namun ia akan terstruktur dengan sendirinya dalam pikiran manusia. Dari konsep-konsep yang ada dalam diri manusia maka kita dapat menyusun kedalam beberapa struktur konsep. Professor Alparslan mengkategorikan struktur pandangan hidup menjadi lima:
1) Struktur tentang kehidupan,
2) Struktur tentang dunia,
3) Struktur tentang manusia,
4) Struktur tentang nilai dan
5) strutktur tentang pengetahuan.
Proses terbentuknya struktur konsep dalam worldview ini bermula dari struktur tentang kehidupan, yang didalamnya termasuk cara-cara manusia menjalani kegiatan kehidupan sehari-hari, sikap-sikap individual dan sosialnya, dan sebagainya. Struktur tentang dunia adalah konsepsi tentang dunia dimana manusia hidup. Struktur tentang ilmu pengetahuan adalah merupakan pengembangan dari struktur dunia (dalam transparent worldview).
Gabungan dari struktur kehidupan, dunia dan pengetahuan ini melahirkan struktur nilai, dimana konsep-konsep tentang moralitas berkembang. Setelah keempat struktur itu terbentuk dalam pandangan hidup seseorang secara transparent, maka struktur tentang manusia akan terbentuk secara otomatis.
Meskipun proses akumulasi kelima struktur diatas dalam pikiran seseorang tidak selalu berurutan seperti yang disebut diatas, tapi yang penting kelima struktur itu pada akhirnya menjadi suatu kesatuan konsepsi dan berfungsi tidak saja sebagai kerangka umum (general scheme) dalam memahami segala sesuatu termasuk diri kita sendiri, tapi juga mendominasi cara berfikir kita. Disini dalam konteks lahirnya ilmu pengetahuan di masyarakat, struktur ilmu pengetahuan merupakan asas utama dalam memahami segala sesuatu. Ini berarti bahwa teori atau konsep apapun yang dihasilkan oleh seseorang dengan pandangan hidup tertentu akan merupakan refleksi dari struktur-struktur diatas.
V. CITA –CITA DAN PERJUANGAN
CITA-CITA
Menurut kamus umum
Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang
selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa
yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, adapun beberapa faktornya, adalah:
- Manusia itu sendiri,
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
- Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
- Faktor yang menguntungkan, dan
- Faktor yang menghambat.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, adapun beberapa faktornya, adalah:
- Manusia itu sendiri,
- Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut,
- Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
- Faktor yang menguntungkan, dan
- Faktor yang menghambat.
PERJUANGAN
- Perjuangan berarti segala
sesuatu yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam sebuah
perjuangan terdapat berbagai macam hambatan. Semakin kita sering mengalami
berbagai masalah maka semakin kuat pula kita.
- Arti perjuangan adalah usaha
dan kerja keras dalam meraih hal yang baik sebagai kunci menuju
kesuksesan.
- Perjuangan merupakan suatu
usaha untuk meraih sesuatu yang diharapkan demi kemuliaan dan kebaikan.
- Pada masa penjajahan,
perjuangan adalah segala sesuatu yang dilakukan dengan pengorbanan,
peperangan dan diplomasi untuk memperoleh kemerdekaan.
- Perjuangan untuk mempertahankan
kemerdekaan. Perjuangan mempunyai arti luas, sehingga apa yang
dilaksanakan oleh pahlawan-pahlawan di Nusantara merupakan
peristiwa-peristiwa dalam perjuangan nasional Indonesia Perbedaan
antara “perjuangan” dan “pergerakan”. Pergerakan mempunyai arti yang khas,
yaitu perjuangan untuk mencapai kemerdekaan dengan menggunakan organisasi
yang teratur
Dalam
konteks perjuangan kemerdekaan adalah upaya untuk untuk membebaskan diri dari
cengkraman kezaliman kesewenang-wenangan dan penindasan penjajahan bangsa lain.
Jarahan hasil bumi, ekspoitasi manusia dalam bentuk kerja paksa (rodi), tuntutan
upeti atau pajak dari rakyat yang diluar kemampuan, monopoli perdagangan.
Adalah contoh mengapa leluhur bangsa ini berjuang. Berjuang dari sebuah
kesadaran bahwa ada hak dalam hidup ini yang diambil paksa oleh orang lain,
demi meraih kembali hak itu tidak ada pilihan kecuali berjuang.
Perjuangan yang dibangunkan itu pula tidak boleh atas dasar hendak berkuasa dan memerintah, atas dasar hendakkan pangkat dan nama, atas dasar hendak menegakkan bangsa, atas dasar hendak menghapuskan kezaliman (walaupun disuruh) dan lain-lain.
VI. HIDUP YANG BAIK DAN SEHAT
Dengan menjalani cara
hidup sehat banyak manfaat yang akan bisa kita dapatkan, mungkin anda akan
lebih awet musa, terhindar dari penyakit kronis dan juga hidup sejahtera.
Berikut ini adalah bagaimana cara kita mengatur pola hidup yang sehat dan baik:
Makan
makanan yang mengandung gizi seimbang
Sering kali orang-orang mengabaikan hal ini. Untuk mendapatkan hiduup yang sehat, tentu anda perlu untuk mengatur jenis makanan yang akan dikonsumsi setiap harinya. Berbagai macam zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia adalah karbohidrat yang terdapat dalam nasi dan juga kentang, lalu protein terdapat dalam telur, lemak yang ada dalam lauk seperti daging, ikan, vitamin dan juga mineral yang banyak sekali terdapat dalam buah-buah yang segar dan juga sayuran.
Sering kali orang-orang mengabaikan hal ini. Untuk mendapatkan hiduup yang sehat, tentu anda perlu untuk mengatur jenis makanan yang akan dikonsumsi setiap harinya. Berbagai macam zat gizi yang dibutuhkan oleh manusia adalah karbohidrat yang terdapat dalam nasi dan juga kentang, lalu protein terdapat dalam telur, lemak yang ada dalam lauk seperti daging, ikan, vitamin dan juga mineral yang banyak sekali terdapat dalam buah-buah yang segar dan juga sayuran.
Olahraga yang Teratur
Olahraga memang merupakan dewa kesehatan. Bagaimana tidak, berbagai macam penyakit sebagian besar bisa disembuhkan jika si penderita mau melakukan olahraga sebagai terapinya. Salah satu jenis penyakit yang mungkin bisa pulih dengan berolahraga adalah penyakit diabetes mellitus.
Olahraga memang merupakan dewa kesehatan. Bagaimana tidak, berbagai macam penyakit sebagian besar bisa disembuhkan jika si penderita mau melakukan olahraga sebagai terapinya. Salah satu jenis penyakit yang mungkin bisa pulih dengan berolahraga adalah penyakit diabetes mellitus.
Menghindari
Makanan yang mengandung lemak yang tinggi
Contoh dari makanan yang mengandung lemak yang tinggi adalah seperti makanan yang digoreng, makanan yang bersantan, daging berlemak, kulit ayam, keju dan masih banyak lagi. Makanan yang berlemak dapat menyebabkan penimbunan kolesterol dalam pembuluh darah. Hal ini bisa memicu berbagai macam penyakit kronis. Jadi sebaiknya anda bisa ,membatasi mengkonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
Contoh dari makanan yang mengandung lemak yang tinggi adalah seperti makanan yang digoreng, makanan yang bersantan, daging berlemak, kulit ayam, keju dan masih banyak lagi. Makanan yang berlemak dapat menyebabkan penimbunan kolesterol dalam pembuluh darah. Hal ini bisa memicu berbagai macam penyakit kronis. Jadi sebaiknya anda bisa ,membatasi mengkonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
Minum
Air Putih Yang banyak
Air putih juga merupakan salah satu dari dewa obat. Dengan meminum air putih secara teratur setiap hari, maka kondisi jantung anda akan sehat, organ lainnya juga menjadi sehat dan segar, Konsumsi air putih yang dianjurkan dalam sehari sekitar minimal 2 liter.
Air putih juga merupakan salah satu dari dewa obat. Dengan meminum air putih secara teratur setiap hari, maka kondisi jantung anda akan sehat, organ lainnya juga menjadi sehat dan segar, Konsumsi air putih yang dianjurkan dalam sehari sekitar minimal 2 liter.
VII. TANGGUNG
JAWAB DAN MACAM – MACAM TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di
sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian
hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila
di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat
dari perbuatan pihak yang berbuat.
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk
mendidik anak sejak usia dini agar menjadi anak yang bertanggung jawab,
sebagaimana Charles Schaeffer, Ph.D. mengutip apa yang pernah dikemukakan oleh
Dr. Carlotta De Lerma, tentang prinsip-prinsip penting yang harus dilakukan
untuk membantu anak bertanggung jawab.
1. Memberi teladan yang baik.
Dalam mengajarkan tanggung jawab kepada anak,
akan lebih berhasil dengan memberikan suatu teladan yang baik. Cara ini
mengajarkan kepada anak bukan saja apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya, akan tetapi juga bagaimana orangtua melakukan tugas semacam itu.
2. Tetap dalam pendirian dan teguh dalam
prinsip.
Dalam hal melakukan pekerjaan, orangtua harus
melihat apakah anak melakukannya dengan segenap hati dan tekun. Sangat penting
bagi orangtua untuk memberikan suatu perhatian pada tugas yang tengah dilakukan
oleh si anak. Janganlah sekali-kali kita menunjukkan secara langsung tentang
kesalahan-kesalahan anak, tetapi nyatakanlah bagaimana cara memperbaiki
kesalahan tersebut. Dengan demikian orantua tetap dalam pendirian, dan teguh
dalam prinsip untuk menanamkan rasa tanggung jawab kepada anaknya.
3. Memberi anjuran atau perintah hendaknya
jelas dan terperinci.
Orangtua dalam memberi perintah ataupun
anjuran, hendaklah diucapkan atau disampaikan dengan cukup jelas dan terperinci
agar anak mengerti dalam melakukan tugas yang dibebankan kepadanya.
4. Memberi ganjaran atas kesalahan.
Orangtua hendaknya tetap memberi perhatian
kepada setiap pekerjaan anak yang telah dilakukannya sesuai dengan
kemampuannya. Tidak patut mencela pekerjaan anak yang tidak diselesaikannya.
Kalau ternyata anak belum dapat menyelesaikan pekerjaannya saat itu,
anjurkanlah untuk dapat melakukan atau melanjutkannya besok hari. Dengan
memberikan suatu pujian atau penghargaan, akan membuat anak tetap berkeinginan
menyelesaikan pekerjaan itu. Seringkali orangtua senang menjatuhkan suatu
hukuman kepada anak yang tidak berhasil menyelesaikan tugasnya. Andaikan
memungkinkan lebih baik memberikan ganjaran atas kesalahan dan tidak
semata-mata mempermasalahkannya.
5. Jangan terlalu banyak menuntut.
Orangtua selayaknya tidak patut terlalu
banyak menuntut dari anak, sehingga dengan sewenang-wenang memberi tanggung
jawab yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Berikanlah tanggung jawab itu
setahap demi setahap, agar si anak dapat menyanggupi dan menyenangi pekerjaan
itu.
Suatu kebiasaan yang keliru pada orangtua
dalam hal mendidik anak, adalah bahwa mereka seringkali sangat memperhatikan
dan mengikuti emosinya sendiri. Tetapi sebaliknya emosi anak-anak justru kurang
diperhatikan. Orangtua boleh saja marah kepada anak, akan tetapi jagalah supaya
kemarahan yang dinyatakan dalam tindakan seperti omelan dan hukuman itu
benar-benar tepat untuk perkembangan jiwa anak. Dengan perkataan lain, marahlah
pada saat si anak memang perlu dimarahi.
Anak-anak yang sudah mampu berespon secara
tepat, adalah anak yang sudah mampu berfikir dalam mendahulukan kepentingan
pribadi. Dan anak seperti ini sudah tinggal selangkah lagi kepada pemilikan
rasa tanggung jawab.
Pada hakekatnya tanggung jawab itu tergantung
kepada kemampuan, janganlah lantas kita mengatakan bahwa anak yang berusia
tujuh tahun itu tidak mempunyai tanggung jawab, karena tidak menjaga adiknya
secara baik, sehingga si adik terjatuh dari atas tembok. Sesungguhnya anak yang
baru berusia tujuh tahun tidak akan mampu melakukan hal seperti itu. Jelaslah
bahwa beban tanggung jawab yang diserahkan pada seorang anak haruslah
disesuaikan dengan tingkat kematangan anak. Untuk itu dengan sendirinya
orangtua merasa perlu untuk lebih jauh mengenal tentang kemampuan anaknya.
Dalam memberikan anak suatu informasi tentang
hal yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan adalah sangat penting.
Tanpa pengetahuan ini anak tidak bisa disalahkan bila ia tidak mau melakukan
apa yang seharusnya ia lakukan. Namun untuk sekedar memberitahu secara lisan,
seringkali tidak cukup. Orangtua juga harus bisa menjelaskan dengan contoh
bagaimana caranya melakukan hal tersebut, disamping harus dijelaskan
alasan-alasan mengapa hal itu harus dilakukan, atau tidak boleh dilakukan.
Biasanya kita cenderung untuk melihat rasa
tanggung jawab dari segi- segi yang konkrit, seperti: apakah tingkah lakunya
sopan atau tidak; kamar anak bersih atau tidak; apakah si anak sering terlambat
datang ke sekolah atau tidak; dan sebagainya.
Seorang anak bisa saja berlaku sopan, datang
ke sekolah tepat pada waktunya, tetapi masih juga membuat keputusan-keputusan
yang tidak bertanggungjawab. Contoh seperti ini seringkali kita jumpai terutama
pada anak-anak yang selalu mendapatkan instruksi atau petunjuk dari orangtua
mengenai apa yang mesti mereka kerjakan, sehingga mereka kurang mendapat
kesempatan untuk mengadakan penilaian sendiri, mengambil keputusan sendiri
serta mengembangkan norma-norma yang ada dalam dirinya.
Rasa tanggung jawab sejati haruslah bersumber
pada nilai-nilai asasi kemanusiaan. Nilai-nilai tidak dapat diajarkan secara
langsung. Nilai-nilai dihirup oleh anak dan menjadi bagian dari dirinya hanya
melalui proses identifikasi, dengan pengertian lain, anak menyamakan dirinya
dengan orang yang ia cintai dan ia hormati serta berusaha meniru mereka. Contoh
hidup yang diberikan orangtua, akan menciptakan suasana yang diperlukan untuk
belajar bertanggung jawab. Pengalaman-pengalaman konkrit tertentu memperkokoh
pelajaran itu, sehingga menjadi bagian dari watak dan kepribadian anak.
Jadi jelaslah, bahwa masalah rasa tanggung
jawab pada anak, akhirnya kembali pada orangtuanya sendiri, atau dengan kata
lain terpulang pada nilai-nilai dalam diri orangtua, yaitu seperti tercermin
dalam mengasuh dan mendidik anak.
MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB:
·
Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap
diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya
sendiri dalam mengambangkan kepribadian sebagai manusia prbadi. Dengan demikian
bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan menganai dirinya sendiri menunrut
sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral namun manusia juga seorang
pribadi. Karena merupakan seorang pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri,
perasaan sendiri angan angan sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan
dan angan angan masnusia berbuat dan bertindak.
Contoh : Dina seorang pelajar, besok ia akan
menghadapi ujian. Tapi dina sama sekali tidak belajar. Sehingga saat ulangan
berlangsung dina tidak dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru nya. jadi
dina harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri karena tidak mau belajar
saat ada ujian.
·
Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat
kecil, keluarga terdiri dari suami-istri , ayah ibu dan anak anak, dan juga
orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkun nama baik
keluarga tapi ketangung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan
pendidikan dan kehidupan.
Contoh : sebuah keluarga hidup dalam
kemiskinana. Seorang ayah merasa sedih karenan ke lima orang anak nya tidak
mendapatkan kehidupan yang layak, sehingga demi tanggung jawab nya terhadap
keluarga maka seorang ayah ini rela mencuri demi menghidupi keluarga nya.
·
Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusai tidak
bisa hidup tanoa bantuan omanusia lain, sesua dengan kedudukannya sebagai
mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi
dengan manusia lain tersebut. Sehingga mdengan demikian manusia disisni
merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti
anggota masyarakat lain agat dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
Wajarlah apabila segala tingkat lkau dan perbuatannya harus dipertaggung
jawabkan kepada masyarakat.
Contoh : Toni adalah seorang yang sangat
pemalas. Suatu ketika diadakan gotong royong dikampung nya, tetapi toni tidak
mau berpatisipasi dalam kegiatan itu sehingga ia mendapat teguran dari kepala
desa. Setelah diberikan pengertian, akhirnya toni mau ikut bergotong royong
karena gotong royong merupakan salah satu tanggung jawab nya terhadap
masyarakat.
·
Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
Bahwa setiap manusia adalah
warga Negara suatu Negara dalam berpikir, berbuat, bertindak, ertingkah laku
manusia terikat oleh norma norma atau ukuran ukuran yang dibuat oleh Negara.
Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri bila perbuatan manusia itu salah
maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh : Seseorang aparatur negara rela
mengorbankan jiwa dan raga nya terhadap bangsa nya karena merupakan tanggung
jawabnya terhadap negara/bangsa.
·
Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di
bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya
manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan
tindakan manusia tidak lpas daei hukuman hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam
berbagai kitab suco melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman
hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika perungatan
yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraikan maka Tuhan akan melakukan
kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah Tuhan. Berarti
menginggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan terhadap Tuhan sebagai
penciptanya. Bahkan untuk memenuhi tanggungjawabnya manusia harus berkorban.
Contoh : setiap manusia wajib melaksanakan
kewajiban nya mejalankan agama yang dipercayai nya, karena itu merupakan
tanggung jawab dirinya terhadap Tuhan.
Referensi: